Senin, 21 April 2014

PRA RANCANGAN ETHIL ACETAT MENGGUNAKAN PROSES KRUPP DENGAN KAPASITAS 15.000 TON PERTAHUN

Assalamualaikum Wr Wb
disini saya akan membagikan tugas akhir saya dengan judul: 
"PRA RANCANGAN ETHIL ACETAT MENGGUNAKAN PROSES KRUPP DENGAN KAPASITAS 15.000 TON PERTAHUN"
seoga ini bermanfaat di semua kalangan khususnya di Teknik kimia, saran dan kritik sangat saya harapkan untuk kemajuan bersama. Terimakasih 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pendirian Pabrik
            Industri kimia dewasa ini berkembang pesat seiring dengan berkembangnya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Industri kimia diperlukan karena hampir seluruh produk kebutuhan primer manusia dipasok dan dihasilkan dari proses industri kimia. Semakin berkembangnya industri kimia di Indonesia, semakin meningkat pula kebutuhan akan bahan penunjang untuk kelangsungan proses dalam industri. Jumlah dan macam bahan industri yang belum dapat dipenuhi sendiri cukup banyak dan biasanya diperoleh dengan cara impor dari negara – negara produsen yang sudah maju, salah satunya adalah etil asetat.
Etil asetat tersusun dari unsur – unsur karbon, hidrogen, dan oksigen  yang diproduksi dari reaksi esterifikasi antara etanol dan asam asetat. Etil asetat diproduksi oleh PT. Indo Acidatama  Chemical Industri Solo dan PT. Showa Esterindo Indonesia. Karena kebutuhan etil asetat dalam negeri semakin meningkat maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut kami merancang pendirian pabrik etil asetat di dalam negeri.
Tujuan pendirian pabrik etil asetat di Indonesia adalah sebagai berikut :
a.       Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menambah devisa negara.
Agar produk – produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri sehingga ketergantungan terhadap import dapat dikurangi sedangkan kelebihan yang ada dapat dieksport untuk menambah devisa negara.
b.      Proses alih teknologi.
Adanya produk – produk yang dihasilkan dengan teknologi modern membuktikan bahwa para sarjana kita mampu menyerap ilmu dan teknologi modern serta menerapkannya di bidang industri.
c    Membuka lapangan kerja baru
Berdirinya pabrik etil asetat ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, memberikan kesempatan kerja, dan pemerataan tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

1.2.      Kapasitas Rancangan    
            Penentuan kapasitas pabrik etil asetat dengan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut :
1.2.1        Perkiraan Kebutuhan Etil Asetat di Indonesia.
            Konsumsi etil asetat diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Impor etil asetat di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :
 Tabel 1.1 Impor Etil asetat di Indonesia tahun 2003 – 2007
Tahun
Jumlah ( ton )
2003
2004
2005
2006
2007
7.076
11.862
9.677
12.402
11.988

( Sumber: Badan Pusat Statistik,Impor. )
Berdasarkan data impor etil asetat Indonesia tahun 2003 2007 didapatkan persamaan least square y = 1036x – 2.067.381 yang digunakan untuk memprediksi kebutuhan impor etil asetat setiap tahunnya.

         Gambar 1.1 Grafik kebutuhan etil asetat di Indonesia
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa kebutuhan impor etil asetat di Indonesia mengalami peningkatan. Dengan persamaan matematis di atas didapatkan bahwa kebutuhan etil asetat di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 14.979 ton/tahun.
1.2.2        Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan etil asetat adalah etanol dan asam asetat. Kebutuhan etanol disuplai dari PT. Indo Acidatama Chemical Industri, Solo dan PT. Madubaru madukiso yogyakarta. Asam asetat diperoleh dari PT. Indo Acidatama Chemical Industri, Solo dan Katalis resin dowek diperoleh dari  PT. Rajawali Mas, Surabaya.

1.2.3    Kapasitas Pabrik Yang Telah Beroperasi
Pabrik etil asetat di dunia beserta kapasitasnya dicantumkan dalam tabel 1.2 berikut :
Tabel 1.2 Produsen Etil Asetat Dunia, 2009
Nama perusahaan
Lokasi
Kapasitas Produksi (ton/tahun)
AMERIKA
Celanesse

Cangrejara, Mexico

82.000

Pampa, Texas
57.000

Celaya, Mexico
15.000
Eastman Chemical
Longview, TX
36.000

Kingsport, TN
36.000
Solutia
Springfield, MA
24.000
EROPA BARAT
Solutia

Antewerp, Belgia

12.000
Huls
Marl, German
40.000
Celanesse
Frankfurt, German
36.000
Eni Chemical
Porto Marghera, Italy
60.000
Erkimia
Tarragona, Spanyol
30.000
Sekab
Stockholm, Swedia
30.000
Svensk Alkohol Kemi
Domsjo, Swedia
15.000
Lonza
Visp, Swiss
6.000
BP Amoco
Huls, Inggris
125.000
ASIA
IndoAcidatama Chemical

Solo, Indonesia

7.500
Showa EsterindoIndustry
Merak, Indonesia
55.000
Tokuyuma Petrochemical
Shin-Nanyo, Jepang
86.000
Chiba Ethyl Acetat
Ichihara, Jepang
44.000
Kyowa Yuka
Yokkacini, Jepang
25.000
Nippon Synthetic Acetat
Mizushima, Jepang
22.000
Korea Alkohol
Ulsan, Korea
45.000
Dairen Chemical
Ta-Sheh Hsian, Taiwan
30.000
Lee Chang Yung Chemical
Linyuan City, Taiwan
60.000
Total

978.500

                ( Sumber: CIC No. 320, 16 Juni 2001 )
Berdasarkan pertimbangan faktor – faktor diatas, maka untuk memenuhi kebutuhan etil asetat di Indonesia, dirancang pabrik etil acetat dengan kapasitas produksi 10.000 ton/tahun.
1.3. Penentuan Lokasi Pabrik
            Dalam menentukan lokasi pabrik perlu dipertimbangkan faktor – faktor penunjang yang saling berkaitan. Adapun faktor – faktor tersebut adalah :
1.3.1        Penyediaan Bahan Baku
Etanol diperoleh dari PT. Indo Acidatama Chemical Industri, Solo dan  PT. Madubaru Madukismo Yogyakarta. Asam Asetat diperoleh dari PT. Indo Acidatama Chemical Industri, Solo dan Katalis resin dowek diperoleh dari  PT. Rajawali Mas, Surabaya.
1.3.2        Pemasaran
            Di sekitar pabrik banyak berdiri pabrik tekstil yang menggunakan etil asetat sebagai bahan baku dan juga dapat dipasarkan ke Jawa Barat serta Surabaya yang merupakan konsumen terbesar.
1.3.3        Tenaga Kerja
Sebagian besar tenaga kerja diperoleh dari masyarakat setempat yang berada disekitar pabrik, baik tenaga terdidik maupun tenaga kasar.
1.3.4        Transportasi
            Lokasi pabrik dekat dengan jalan raya, yaitu jalan raya Surabaya - Semarang  jalur tengah dimana kedua kota tersebut telah memiliki pelabuhan untuk kegiatan eksport – import.
1.3.5        Pembuangan Limbah
Limbah dari pabrik ini diolah di unit pengolahan limbah sampai memenuhi ambang batas yang diizinkan, dan dibuang ke Sungai Bengawan Solo yang selanjutnya dipakai untuk mengairi sawah penduduk.
1.3.6        Tenaga Kerja
Tenaga kerja sebagian besar diperoleh dari masyarakat setempat dan untuk tenaga ahli diperoleh dari lulusan Perguruan Tinggi di sekitarnya yaitu perguruan tinggi di Solo, Yogyakarta dan Semarang.
1.3.7        Utilitas
Utilitas meliputi sarana air dan listrik, telah tersedia dengan baik karena Solo tersedia untuk kawasan industri.
1.3.8        Iklim
Iklim yang terlalu panas akan mengakibatkan diperlukannya peralatan pendingin yang lebih banyak, sedangkan iklim yang terlalu lembab/dingin akan berakibat bertambahnya biaya konstruksi pabrik karena dperlukan perlindungan khusus pada alat-alat proses. Kawasan Solo memiliki suhu yang relatif tinggi sehingga sangat cocok untuk dijadikan lokasi pendirian pabrik etil Asetat
Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas maka lokasi pabrik etil asetat ditetapkan di daerah Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.




1.4.      Tinjauan Pustaka
1.4.1.   Macam – macam  Proses
            Ada 4 macam proses pembuatan etil asetat, 2 diantaranya merupakan proses yang komersial, yaitu :
1.4.1.1  Proses Tischchenko
Reaksi yang terjadi :
            2 CH3CHO                              CH3COOCH2CH3
Proses ini pertama kali dikembangkan oleh Tischchenko, dimana konversinya adalah 61%. Bahan baku yang digunakan adalah asetaldehid menggunakan katalis aluminium etoksida pada T = -200C.

1.4.1.2  Proses Esterifikasi dengan Katalis Asam Sulfat
Reaksi yang terjadi :
CH3COOH + CH2CH2OH                       CH3COOCH2CH3 + H2O
Proses berlangsung pada suhu 100 0C dengan katalis asam sulfat, konversi yang dapat dicapai hingga 67 %.

1.4.1.3  Etil asetat dari Ethylene dan Asam Asetat  
Reaksi yang terjadi
CH3COOH + C2H4                             CH3COOCH2CH3
Proses berlangsung menggunakan katalis fungsto phosphoric acid,10 –90 %. Suhu 1000C – 3000C, tekanan 10 atm, konversi 43,6%.


1.4.1.4  Proses Krupp
Proses ini pada dasarnya sama dengan proses esterifikasi menggunakan katalis asam sulfat, namun pada proses krupp memakai katalis resin asam. Reaksi pada proses ini berlangsung pada tekanan atmosferis dan suhu 1000C .

Untuk perancangan ini dipilih proses esterifikasi menggunakan proses krupp karena proses ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
a.       Bahan baku mudah diperoleh dari dalam negeri.
b.      Bahan pembantu yang digunakan lebih sedikit ( resin asam).
c.       Temperatur yang digunakan relative rendah.
d.      Kemurnian produk sebesar 99,8%

1.4.2.   Kegunaan Produk
            Etil asetat adalah cairan tidak berwarna, merupakan senyawa yang mudah terbakar dan mempunyai resiko peledakan ( eksplosive ). Adapun kegunaan etil asetat dalam industri sebagai berikut :
  1. Bahan pelarut cat dan bahan pembuat plastik.
  2. Coextractant bagi senyawa lemak, kamfer, dan bahan – bahan anti biotik.
  3. Bahan baku industri tinta cetak dan industri resin sintetis.
  4. Bahan baku industri parfum, flavour, kosmetik, sabun, dan minyak atsiri.
  5. Untuk kebutuhan industri farmasi.


1.4.3.   Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk
1.4.3.1. Bahan baku
  1. Etanol ( Ethyl Alkohol )
1.      Sifat Fisis
§  Titik didih (Td)                  : 78,4 0C ( 1 atm )
§  Warna                                : Tidak Berwarna
§  Rumus molekul                 : C2H5OH
§  Berat molekul (BM)          : 46,09
§  Berat jenis (r)                   : 0,78506 gr/cm3 (25 0C)

2.      Sifat Kimia
·         Dehidrasi
Etanol adalah senyawa organik sintetis. Apabila mengalami dehidrasi akan membentuk etilen.
                                   acid
Reaksi : C2H5OH                    C2H4 + H2O

·         Etanol dapat dibuat dari etilen dengan katalis H2SO4
                    98% H2SO4                                H2O heat
 CH2    CH2                CH3CH2OSO3H                CH3CH2OH + H2SO4
·         Sifat kimia etanol terutama dalam hubungannya dengan gugus hidroksil misalnya reaksi dehidrasi, dehidrogenasi, oksidasi, dan esterifikasi. Atom hidrogen ini dapat diganti dengan logam aktif misalnya natrium, kalsium, dan kalium, serta menghasilkan logam ethoksida seperti pada reaksi berikut ini :
2 C2H5OH + 2M               2 C2H5OM + H2 
·         Reaksi antara etil alkohol dan asam klorida dengan katalis zeng klorida pada suhu 1600 – 190 0C dan tekanan 2 atm, akan menghasilkan etil klorida dan air.
C2H5OH + HCl                   C2H5Cl + H2O

  1. Asam Asetat
A.    Sifat Fisis
§  wujud                                : Cair
§  Warna                                : Tidak berwarna
§  Rumus Molekul                 : CH3COOH
§  Titik didih (Td)                  : 118,1 0C ( 1 atm )
§  Titik Leleh                         : 16,7 OC ( 1 atm )
§  Temperatur Kritis              : 321,6 OC
§  Tekanan kritis (Pc) : 57,2 atm
§  Berat molekul (BM)          : 60,05 gr/mo
§  Berat jenis (r)                   : 1,044 gr/cm3
B.     Sifat Kimia
§  Esterifikasi
Asam asetat direaksikan dengan etanol menggunakan katalisator asam kuat
( asam kuat yang digunakan sebagai katalisatornya dapat berupa larutan asam sulfat ) membentuk etil asetat yang fase zat pereaksi dan produk adalah cairan.
                                                            H+
Reaksi : CH3COOH + C2H5OH                      CH3COOC2H5 + H2O
§  Dapat membentuk garam asetat jika direaksikan dengan Zn.
Reaksi : 2 CH3COOH + Zn                ( CH3COO - )2 Zn ++ + H2
§  Apabila bereaksi dengan benzoeriklorida dalam fase cair akan membentuk asetil klorida.
Reaksi : C6H5CCl3 + CH3COOH             CH3COCl + C6H5COCl + HCl
§  Konversi ke klorida – klorida asam
                                       50 0C
3 CH3COOH + PCl3                    3 CH3COCl + H3PO3
                                                    Acethyl Chlorida
§  Substitusi dari alkil/aril group
                   Cl2, P                               Cl2, P                             Cl2, P
CH3COOH              ClCH2COOH              Cl2CHCOOH        Cl3CCOOH
                              kloroasetic acid             dikloroasetic acid
§  Reaksi dari halida dengan ammonia
                 Cl, P                           NH3                                      H+
CH3COOH        ClCH2COOH        NH2CH2COONH4+           NH2CH2COOH
                           Cloroasetic acid                                    Aminoasetic acid


1.4.3.2. Produk
Etil asetat
A.  Sifat Fisis :
§  Wujud                                           : Cair
§  Warna                                            : Tidak Berwarna
§  Titik didih (Td)                              : 77,1 0C ( 1 atm )
§  Temperatur kritis (Tc)                    : 250,1 0C
§  Tekanan kritis (Pc)             : 37,8 atm
§  Berat molekul (BM)                      : 88,11 gr/mol
§  Berat jenis (r)                               : 0,902 gr/cm3 (20 0C)
§  Specific gravity (Sg)                     : 0,902 (200C)
§  Viscositas                                      : 0,455 cp (20 OC)

B.  Sifat Kimia

·         Etil asetat adalah senyawa yang mudah terbakar dan mempunyai resiko peledakan (eksplosive).
  • Membentuk asetamid jika diammonolisis.
Reaksi : CH3COOC2H5 + NH3                                 CH3CONH2 + C2H5OH
  • Apabila direaksikan dengan sodium etoksida membentuk etil asetoasetat yang dikenal dengan Clasein Condensasi.
  • Akan membentuk etil benzoil asetat bila bereaksi dengan etil benzoat
C6H6COOC2H5 + CH3COOC2H5          C6H6CO-CH2COOC2H5 +C2H5OH
   Ethyl Benzoate        Etil asetat                              Ethyl Benzoalacetate     
                                                                          
1.4.4. Tinjauan Proses Secara Umum
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan etil acetat adalah asam acetat dan etanol. Etanol diperoleh dari dalam negeri dengan kemurnian 96% berat, sedangkan asam acetat didapat dari dalam negeri dan sebagian di impor dengan kadar 99,8 % berat
            Umpan segar ethanol dan asam acetat dimasukkan dalam reaktor. Reaktor beroperasi pada suhu 99 – 100 OC dan tekanan 1,5 atm dengan katalis resin asam polystyren divinyl benzen. Reaksi bersifat endotermis reversibel terjadi dalam reaktor fixed bath katalitik. Ratio asam acetat dan etanol yang masuk reaktor sebesar 1 : 2 dengan konfersi sebesar 67 % ( didasarkan ethanol)
            Pemurnian dilakukan agar didapat produk yang sesuai dengan spesifikasi perdagangan. Pemurnian ini terjadi berturut turut dalam kolom destilasi 1, kolom destilasi 2 dekanter,  kolom destilasi 3 dan  kolom destilasi 4


1 komentar:

  1. MOhon maaf, boleh saya lihat laporan pra rancangan pabriknya secara keseluruhan ? untuk keperluan referensi. Terimakasih banyak sebelumnya

    BalasHapus