Jumat, 04 Oktober 2013

Arti Kehidupan



Kadang aku berfikir hidup itu hanya di jalani bagaikan air yang mengalir, tapi kadang aku juga berfikir hidup itu seperti cerita pewayangan (di tanah jawa). Karena air  sudah ada jalannya masing – masing, ada aliran air melewati parit, ada air mengalir melewati sungai, ada air sebelum mengalir terserap kedalam tanah dan hilang. Dan juga cerita pewayangan sesakti apapun sang Gatut kaca, sekuat apapun sang Bima setampan apapun sang Arjuna itu hanya ketika dipegang sang dalang, ketika sang dalang sudah mengakhiri cerita maka sesakti apapun, sekuat apapun dan setampan apapun sang wayang tadi juga akan berakhir dan semua wayang akan tersimpan dalam peti.
Begitu juga dengan kehidupan, ketika di jalani bagaikan air yang mengalir kita menuruti jalan kehidupan bagaikan sungai, ketika takdir sudah menakdirkan kita untuk menjadi sesuatu maka tidak dapat kita pungkiri smua pasti akan terjadi, dengan begitu kita tidak dapat melawan takdir, tidak mungkin air sungai mengalir ke atas, dan ketika satu cangkir air disiramkan ke tanah maka tidak akan menjadi aliran air, dan itu semua adalah takdir. Dan hidup bagaikan wayang, ketikaTuhan menciptakan umatnya dalam kondisi apapun (kaya, miskin, tampan, jelek, pandai, bodoh, dll) adalah hak sang pencipta, manusia tinggal menjalani sesuai kehendak sang pencipta, ketika sang pencipta menyudahi cerita tentang kehidupan maka tak satu orang pun mampu melawan nya, dan kondisi apapun yang ada di dunia tadi juga akan selesai.
Maka dari itu pergunakanlah hidup sebaik – baiknya, hiduplah sesuai tuntunan sang pencipta dan jangan pernah bangga atau minder dengan kondisi apapun di dunia, karena semua itu sifatnya hanya sementara,
04/10/13 22:09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar