Kamis, 10 Oktober 2013

Harapan




Ketika harapan yang akan nyata terbengkelai oleh berjalannya waktu, hanya impian – impian kosong yang akan menjadi pusaran kegundahan hati, ketika sang waktu datang menghampiri dan menanyakan keberhasilan yang tampak nyata maka hanya sebuah senyum kegagalan yang dapat diberkan, di atas sebuah senyum ada tangis yang teramat sangat memilikan namun semua hanya kesia – siaan belaka. Namun di sisa – sisa tangis ada sebuah harapan yang akan timbul demi terwujudnya harapan yang baru,
Jadi harapan – harapan harus selalu ada, impian – impian harus selalu tercipta, semua tinggal menjalani dengan adanya jalan hidup masing – masing tanpa ada yang dapat melihat selain Tuhan dan kita sendiri yang akan membawa kemana arah yang akan kita tuju

Minggu, 06 Oktober 2013

Menyikapi Kegagalan



Bila kiat mencari alasan untuk sebuah kegagalan, bias kita temukan berjuta – juta dengan mudahnya. Namun alasan tetaplah alasan. Ia takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan, kerap kali alasan serupa dengan pengingkaran. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada diri sendiri. Ini menjauhkan kita dari keberhasilan, sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari suatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.
            Belajarlah dari penambang yang tekun mencari emas. Ditimbanya berliter liter tanah keruh dari sungai. Ia saring lumpur dari pasir, ia sisir pasir dari logam. Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emasberkilauan. Begitulah seharusanya kita memperlakukan kegagalan. Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan kilauan emas. Bila kita terus berusaha, tekun mencari perbaikan disela – sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan – alasan, maka kita akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari alasan sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada didalamnya.

Jumat, 04 Oktober 2013

Arti Kehidupan



Kadang aku berfikir hidup itu hanya di jalani bagaikan air yang mengalir, tapi kadang aku juga berfikir hidup itu seperti cerita pewayangan (di tanah jawa). Karena air  sudah ada jalannya masing – masing, ada aliran air melewati parit, ada air mengalir melewati sungai, ada air sebelum mengalir terserap kedalam tanah dan hilang. Dan juga cerita pewayangan sesakti apapun sang Gatut kaca, sekuat apapun sang Bima setampan apapun sang Arjuna itu hanya ketika dipegang sang dalang, ketika sang dalang sudah mengakhiri cerita maka sesakti apapun, sekuat apapun dan setampan apapun sang wayang tadi juga akan berakhir dan semua wayang akan tersimpan dalam peti.
Begitu juga dengan kehidupan, ketika di jalani bagaikan air yang mengalir kita menuruti jalan kehidupan bagaikan sungai, ketika takdir sudah menakdirkan kita untuk menjadi sesuatu maka tidak dapat kita pungkiri smua pasti akan terjadi, dengan begitu kita tidak dapat melawan takdir, tidak mungkin air sungai mengalir ke atas, dan ketika satu cangkir air disiramkan ke tanah maka tidak akan menjadi aliran air, dan itu semua adalah takdir. Dan hidup bagaikan wayang, ketikaTuhan menciptakan umatnya dalam kondisi apapun (kaya, miskin, tampan, jelek, pandai, bodoh, dll) adalah hak sang pencipta, manusia tinggal menjalani sesuai kehendak sang pencipta, ketika sang pencipta menyudahi cerita tentang kehidupan maka tak satu orang pun mampu melawan nya, dan kondisi apapun yang ada di dunia tadi juga akan selesai.
Maka dari itu pergunakanlah hidup sebaik – baiknya, hiduplah sesuai tuntunan sang pencipta dan jangan pernah bangga atau minder dengan kondisi apapun di dunia, karena semua itu sifatnya hanya sementara,
04/10/13 22:09

Kamis, 03 Oktober 2013

Bintang Redup



Malam yang sepi, saai ini pukul 22.30. saat aku melihat angkasa dari balik jendela, terfokus pada sebuah bintang yang bersinar tidak terlalu terang berwarna putih kemerahan, satu bintang itu redup di antara bintang bintang yang lain. Mungkin ada berbagai pendapat tentang bintang tersebut, mungkin ada satu sisi berpendapat bahwa bintang tersebut tercipta karena keberaneka ragaman, namun disisi lain pasti ada yang berpendapat bintang yang redup itu adalah bintang untuk perbandingan bintang yang lain agar terlihat lebih indah lebih terang. Namun filosofi dari bintang tersebut adalah karena yang redup adalah bintang yang lebih jauh jaraknya dari bumi di banding bintang yang lebih terang.
Begitu juga dengan kehidupan ada perbedaan kaya dan miskin, ada orang yang berpendapat memang itu keanekaragaman kehidupan ada pula yang berpendapat yang miskin untuk menunjukkan keberadaan si kaya. Namun di balik itu semua keberadaan manusia adalah sama. Kadang orang yang tampak compang camping dan miskin harta tapi dia kaya hati,, kadang juga ada yang harta berlimpah tapi miskin hati, namun hakekat kebahagiaan yang diterima manusia dalam kehidupan adalah sama, yang miskin akan bahagia dengan kekayaan hatinya dan yang kaya juga akan bahagia dengan kekayaan hartanya.
Namun ada lg yang paling istimewa dalam hidup yaitu kaya hati namun kaya harta.   03/10/13  23:17